RAIN-DU
Apa yang paling dirindu selama kita berdiam dirumah? Jawabannya pasti bermacam-macam, ada yang rindu ke kampus, ke sekolah, ke sekre, ke Mall TC. Ada juga yang kangen buka puasa bareng teman kelas, teman organisasi, ngabuburit bersama keluarga atau bahkan mudik ke kampong halaman. Rindu itu semua? Ya saya juga.
Sejak dahulu rindu telah banyak jadi inspirasi kisah. Dari mulai Romeo dan Juliet, Laila dan Qais sampai dilan dan Milea.
Sebetulnya enak mana sih merindukan atau dirindukan? Idealnya dia yang kita rindukan juga merindukan kita. Merindukan tanpa dirindukan rasanya kok ngenes sekali ya? Seperti bertepuk sebelah tangan hehehe
Tapi kalao boleh pilih, saya memilih dirindukan. Tentu saja senang rasanya jika tahu ada yang merindukan kita.
Sebetulnya ada sekali yang merindukan kita, terlebih dalam kondisi pandemic covid-19 seperti saat ini. Dia yang sering kita lupakan saat kita sibuk urusan duniawi yang tiada habisnya. Dia terlupakan ketika kita asyik membusungkan dada, menegakkan kepala tanpa menoleh kebelakang. Untuk tujuan apa seperti itu.
Allah rindu pada kita. Dalam sebuah hadits dikatakan “Pergilah pada hambaku lalu timpakanlah berbagai ujian padanya karena Aku (Allah) ingin mendengarkan rintihannya” Allah sedang rindu pada rintihan hambanya yang dulu sering, sekarang sudah jarang. Jarang sekali kita mengingat-Nya dalam kesibukan dunia, bahkan tidak sama sekali. Maka disaat itulah Allah menunjukkan kerinduan-Nya lewat cobaan dan ujian maka inilah saatnya keimanan kita diuji, bukan dalam kumpulan masa dan kedekatan dalam melawan wabah, tetapi dalam doa-doa sunyi dirumah atau dihati masing-masing.
Tapi pernahkan terpikir saat kita dilanda musibah dan permasalahan, bahwa disitulah allah sedang merindukan kita, merindukan rintihan dan segala keluh kesah kita. Merindukan lirihnya untaian doa yang dibumbui air mata. Merindukan sujud hambanya yang dibumi supaya terdengar kelangit. Merindukan saat kita bersimpuh atas ketidakberdayaan di hadapan-Nya.
Tapi bukankah Allah berjanji bahwa setelah kesulitan akan ada kemudahan? Karena itu, saat Allah rindu kepada kita janganlah mengangap Allah sedang memberi kita ujian, tetapi anggap Allah sedang memberi nikmat.
Rain-du pasti berlalu, Allah sedang merindu kita semua.
Basith M Yusuf (Ketua Umum PK IMM FAI 2019-2020)
05-05-2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar