Selasa, 21 April 2020

[Ibu]


Ibu bilang;
Harus tetap berdiri walau satu kaki

Ntah, dorongan mana yang selalu menguatkan;
Hatinya.
Dalam binaran airmata
Yang berkaca-kaca
Tanpa keluhan meski lelah
Yang tetap sabar tanpa sadar
Selalu menjadi alasan;
Tempat berpulang kerumah adalah kenyamanan

Jongkok menghadap hau
Rambutnya dipenuhi debu
Menunggu air panas yang mendidih
Katanya; untuk masak air kopi
Menyuguhkan ku setiap pagi

Aku mengikat rambutnya;
Karena keringat membasahi pipinya
Ternyata; itu air mata yang mengalir
Ibu melihatku dalam senyum getir
Sambil gemetar
Memegang tanganku sambil berkata beberapa gelintir
Katanya; kita tak punya lauk untuk makan hari ini;
Selain nasi

Aku menangis bukan karena tak ada lauk
Menangis rasanya ingin memeluk
Aku bisa saja menahan lapar
Rasanya kata-kata ibu begitu menampar
Menampar diriku sendiri
Sebagai anak tak bisa berbuat apa-apa
Selain menyusahkan ibu, lagi-lagi

Ibu tak pernah menjadikan ku pecundang
Meski kadang aku lancang
Kata-katanya tak pernah menyakiti
Selalu hangat dan lembut
Untuk menasihati
Selalu hati-hati



[Kabid Medkom periode 2019-2020]
-Siti Nur Afiah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar